PLN Serahkan Bantuan Gedung Pengolahan Sampah
CIREBON- Pemulihan ekonomi di masa pandemi menjadi salah satu konsentrasi pemerintah untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Beragam program dijalankan pemerintah agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mampu memutar roda perekonomian.
Namun, berbicara tentang meningkatkan daya beli masyarakat juga tentu memiliki dampak yang tidak selalu baik. Salah satu dampak dari peningkatan daya beli masyarakat adalah juga meningkatnya limbah atau sampah hasil dari pemakaian barang.
BACA JUGA: Dilakukan Bertahap, Ini Bocoran Pemindahan ASN ke Ibu Kota Baru
Sampah yang tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan masalah baru khususnya bagi lingkungan. Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang tentang banyaknya sampah yang terangkut per bulan di Kabupaten Semarang tahun 2011-2020, tercatat pada tahun 2020 terjadi kenaikan sebanyak lebih dari dua kali lipat yaitu dari 115.375 m3 (tahun 2011) menjadi 247.095 m3 (tahun 2020).
Hal tersebut menjadikan masalah pengelolaan sampah harus benar-benar diperhatikan agar tidak memperparah masalah lingkungan. Berangkat dari permasalahan tersebut, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bernama PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) melalui unit pelaksananya, Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 4 (UPP JBT 4) bekerjasama dengan Pemdes Bergaskidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, membangun sebuah gedung pengolahan sampah. Bantuan senilai Rp100 Juta dikucurkan PLN kepada Desa Bergaskidul untuk merealisasikan pembangunan tersebut.
BACA JUGA:Pagi-pagi, Blok Plangsu Bojong Kulon Direndam Banjir
“Kami menyadari bahwa menjaga alam dan lingkungan menjadi suatu hal yang sangat penting demi kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu kita. Oleh karena itu, permasalahan sampah ini harus ditinjau dan segera ditindaklanjuti,” jelas Octavianus Duha, General Manager PLN UIP JBT.
“Sampah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menambah permasalahan lingkungan. Namun, sampah yang terkelola dengan baik apalagi bisa memberikan nilai tambah ekonominya justru akan memberikan potensi pendapatan baik itu secara daerah maupun perorangan,” lanjutnya.
Octavianus juga menjelaskan bahwa program tersebut juga merupakan wujud upaya PLN dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 12, yaitu meningkatkan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
BACA JUGA:Jokowi: Perwira TNI Polri Tidak Bisa jadi Pj Kepala Daerah, Kecuali…
Keseriusan kedua belah pihak dalam menangani permasalahan sampah sudah ditunjukkan sedari awal. Oleh karena sudah terwujudnya fasilitas gedung pengolahan sampah, saat ini sudah terdapat unit usaha baru di BUMDES Bergas Mandiri Sejahtera –BUMDES milik Desa Bergaskidul – yaitu Unit Usaha Pengelolaan Sampah.
Beragamnya komposisi dari sampah yang ada, maka akan dilakukan pemilihan sampah yang memiliki potensi nilai ekonomi sebelum diolah atau didaur ulang. Sampah-sampah tersebut akan dikelola dibawah kewenangan BUMDES Bergas Mandiri yang mana hasilnya akan menjadi pendapatan asli desa (PaDes).
“Kami selaku Pemerintah Desa Bergaskidul dan Tim Pelaksana Kegiatan Desa Bergaskidul merasa sangat terbantu dengan adanya gedung pengolahan sampah ini yang bersumber dari program CSR PLN Peduli,” kata Heri Nugroho, Kepala Desa Bergaskidul.
“Harapan kami, hasil dari pengolahan sampah ini dapat menambah pendapatan asli desa yang mana juga turut serta mewujudkan visi dan misi Desa Bergaskidul yaitu menjadi Desa yang Unggul dan Sejahtera,” imbuh Heri Nugroho. (via/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: